Mencarut di subuh hari.

Kedengaran gemersik tasbih,
Bermukim di sudut cadar putih,
Aku menghembus segala jerih,
Memeluk kenikmatan yang diraih,
Dan mencium aroma kasih.

Di balik kesepian wad usang,
Aku mengisi kecerdikan yang kurang,
Menyuluh kegelapan yang terang.

Kata-kata itu bukan ukuran,
Cita itu tiada batasan,
Kalau mampu aku ukirkan,
Senyummu pastinya di pentas karyawan.

Usah lancang mengorak bicara,
Jikalau tiada mengerti rasa,
Jangan tubuh kasar bersuara,
Kiranya akhlak angkuh memelihara.

Peluru hujahmu berderum cergas,
Setiap saat, takkan pernah aku cantas,
Moga merasa panas,
Akan ketajaman akal yang tangkas,
Moga aku lemas,
Dalam lautan sindiran penuh bernas,
Masa, mengapa menghakis pantas?

Aku ingin kembali,
Dihujani tohmahan murni,
Kembali memiliki sesuatu yang pasti,
Kembali merenung keheningan pagi,
Kembali memangku kedamaian hakiki.

Hak cipta terpelihara,
Juliana N. Edgar

Hahaha siapa faham ke-merepek-an ni, mmg aku tabik springgg!